NPM : 17514790
Kelas : 2PA07
Mata Kuliah : Kesehatan Mental
I. Pendahuluan
Kepribadian adalah kata yang umum dipakai di dunia Psikologi, kepribadian seseorang bisa dinilai dari kemampuannya memperoleh reaksi-reaksi dari berbagai orang dalam berbagai keadaan.
Karena dalam kehidupan manusia sebagai individu ataupun makhluk social, kepribadian senantiasa mengalami warna-warni kehidupan.Ada kalanya senang, tentram, dan gembira.Akan tetapi pengalaman hidup membuktikan bahwa manusia juga kadang-kadang mengalami hal-hal yang pahit, gelisah, frustasi dan sebagainya.Ini menunjukan bahwa manusia mengalami dinamika kehidupan.
Apakah itu kepribadian yang sehat? Apakah sifat-sifat orang yang memiliki kepribadian yang sehat? Bagaimanakah tingkah laku, pikiran, serta perasaan orang ini? Dapatkah anda atau saya menjadi pribadi yang sehat?
Pertanyaan-pertanyaan ini terus-menerus ditanyakan bukan hanya oleh ahli-ahli psikologi tetapi juga oleh berjuta-juta orang lain. Dapat diramalkan, tidak jauh di balik pertanyaan-pertanyaan ini, telah muncul bermacam-macam jawaban- suatu arus buku-buku untuk pertolongan terhadap diri sendiri, kepercayaan-kepercayaan yang membimbing, janji-janji tentang gaya hidup baru- beberapa jawaban terlalu sederhana dan dangkal (dan tidak berguna) sedangkan jawaban-jawaban lainnya memiliki nilai potensial dalam membantu kita untuk memahami diri kita dengan lebih baik.
Individu digambarkan sebagai suatu organisme yang tersusun baik, teratur, dan ditentukan sebelumnya, dengan banyak spontanitas, kegembiraan hidup, dan kreativitas, seperti suatu alat pengukur panas. Psikoanalisis telah memperlihatkan kepada kita sisi sakit atau pincang dari kodrat manusia karena hanya berpusat pada tingkah laku yang neurotis dan psikotis. Freud dan orang-orang yang mengikuti ajaran-ajarannya mempelajari kepribadian yang terganggu secara emosional, bukan kepribadian yang sehat-yang paling buruk dari kodrat manusia, bukan yang paling baik.
Baik behaviorisme maupun psikoanalisis tidak berbicara mengenai potensi kita untuk bertumbuh, keinginan kita untuk menjadi lebih baik atau lebih banyak daripada yang ada. Tentu saja, segi-segi pandangan ini memberikan suatu gambaran yang pesimistis tentang kodrat manusia. Kita dilihat oleh para behavioris sebagai orang-orang yang memberikan respons secara pasif terhadap stimulus-stimulus dari luar dan oleh ahli-ahli psikoanalisis sebagai korban dari ketakutan-ketakutan biologis dan konflik-konflik masa kanak-kanak.
Bagi para ahli psikologi pertumbuhan, manusia jauh lebih banyak daripada itu. Meskipun kebanyakan ahli psikologi pertumbuhan tidak menyangkal bahwa stimulus-stimulus dari luar, instink-instink dan konflik-konflik masa kanak-kanak mempengaruhi kepribadian, namun mereka tidak percaya bahwa manusia merupakan korban yang tak dapat berubah dari ketakutan-ketakutan ini. Kia harus dapat mengatasi masa lampau kita, kodrat biologis kita, dan ciri-ciri lingkungan kita.
II. TEORI
Kepribadian Sehat Berdasarkan Aliran Psikoanalisis
Dari anggapan Freud bahwa kesadaran hanyalah sebagian kecil dari pada seluruh kehidupan psikis. Freud memisahkan psyche itu sebagai gunung es ditengah lautan, yang ada diatas permukaan laut itu menggambarkan kesadaran, sedangkan yang dibawah permukaan air laut menggambarkan ketidak sadaran. Didalam kesadaran-kesadaran terdapat ketakutan-ketakutan dasar yang mendorong pribadi.
Pokok-pokok teori freud
Teori Freud mengenai kepribadian dapat diikhtisarkan dalam rangka struktur, dinamika dan perkembangan kepribadian. Struktur kepribadian tersebut mencakup tiga aspek yaitu:
Das Es (the id), yaitu aspek Biologis
Das Ich (the ego), yaitu aspek psikologis
Das Ueber Ich (the super ego), yaitu aspek sosiologis
The Id merupakan sistem kepribadian yang asli dan merupakan sumber energi utama bagi hidup manusia. Id merupakan rahim tempat ego dan superego berkembang. Freud menyebut id“kenyataan psikis yang sebenarnya”, karena id mempresentasikan dunia batin pengalaman subjektif dan tidak mengenal kenyataan objektif. Id terdiri dari dorongan-dorongan biologis dasar seperti kebutuhan makan, minum, seks, dan agresifitas. Dorongan ini dibawa sejak lahir.
Dalam Id terdapat dua jenis energi yang saling bertentangan dan sangat mempengaruhi kehidupan individu, yaitu insting kehidupan dan insting mati. Dorongan-dorongan dalam Id selalu ingin dipuaskan, dan dalam pemuasannya Id selalu berupaya menghindari pengalaman-pengalaman yang tidak menyenangkan (prinsip kesenangan atau Pleasure Principle). Kecemasan realita adalah rasa takut akan bahaya yang datang dari dunia luar dan derajat kecemasan semacam itu sangat tergantung kepada ancaman nyata. Untuk menghilangkan ketidak-enakan dan mencapai kenikmatan itu The Id mempunyai dua proses yaitu:
Refleks dan reaksi-reaksi otomatis, seperti misalnya bersin, berkedip dan sebagainya. Proses primer misalnya orang lapar membayangkan makan. Namun jelas dengan cara ini kebutuhan akan makan tidak dapat terpenuhi karena itu dibutuhkan ego.
The Ego merupakan energi yang mendorong untuk mengikuti prinsip kenyataan. Ego menjalankan fungsi pengendalian agar upaya pemuasan dorongan Id itu realistis atau sesuai dengan kenyataan. Misalnya orang yang lapar harus mencari, menemukan, dan memakan makanan sampai tegangan karena merasa lapar dapat dihilangkan.
Dalam fungsinya ego berpegang dalam prinsip kenyataan adau realitas dan bereaksi pada proses sekunder. Terkadang ego juga dipandang sebagai aspek eksekutif
kepribadian, karena ego mengatur jalan-jalan yang ditempuh, memilih kebutuhan-kebutuhan yang dapat dipenuhi serta cara-cara memenuhinya., dapat juga memilih obyek yang dapat memenuhi kebutuhan.
The Superego Sistem kepribadian ketiga dan yang terakhir dikembangkan adalah superego. Superego adalah gambaran kesadaran akan nilai-nilai dan moral masyarakat yang ditanamkan oleh adat istiadat, agama, orangtua, guru, dan orang lain kepada anak. Karena itu pada dasarnya superego adalah hati nurani seseorang yang menilai benar atau salahnya tindakan seseorang. Itu berarti superego mewakili nilai-nilai ideal dan selalu berorientasi pada kesempurnaan.
Freud juga membagi aktivitas mental individu dalam beberapa tingkatan berdasarkan sejauh mana individu menyadari gejala-gejala psikis yang timbul, yaitu :
1). Tingkat sadar atau kesadaran (conscious level)
Pada tingkat ini aktivitas mental dapat disadari setiap saat seperti berpikir, persepsi, dan lain-lain.
2). Tingkat prasadar (preconscious level)
Pada tingkat ini aktivitas mental dan gejala-gejala psikis yang timbul bias disadari hanya apabila individu memperhatikannya, misalnya memori, pengetahuan-pengetahuan yang telah dipelajari, dan lain-lain.
3). Tingkat tidak disadari (unconscious level)
Pada tingkat ini aktivitas mental dan gejala-gejala psikis tidak disadari oleh individu. Gejala-gejala ini muncul misalnya dalam dorongan-dorongan immoral, pengalaman-pengalaman yang memalukan, harapan-harapan yang irasional, dorongan-dorongan seksual yang tidak sesuai dengan norma masyarakat, dan lain-lain.
Kepribadian yang baik menurut psikoanalisis adalah jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah. Belajar mengatasi tekanan dan kecemasan, serta keseimbangan antara kinerja super ego terhadap id dan ego.
Kepribadian Sehat Menurut Aliran Behavioristik
Behaviorisme juga disebut psikologi S – R (stimulus dan respon). Behaviorisme menolak bahwa pikiran merupakan subjek psikologi dan bersikeras bahwa psokologi memiliki batas pada studi tentang perilaku dari kegiatan-kegiatan manusia dan binatang yang dapat diamati.
Kepribadian yang sehat menurut behavioristik:
1. Memberikan respon terhadap faktor dari luar seperti orang lain dan lingkungannya
2. Bersifat sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman
3. Sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan sendiri
4. Menekankan pada tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang obyektif
Kepribadian Sehat Menurut Aliran Humanistik
Aliran ini berkembang pada tahun 1950. Humanistik merasa tidak puas dengan behaviori maupun dengan aliran psikoanalisis. Aliran humanistik ini mengarahkan perhatiannya pada humanisasi yang menekankan keunikan manusia. Psikologi Humanistik manusia adalah makhluk kreatif,yang di kendalikan oleh nilai-nilai dan pada pilihan-pilihan sendiri bukan pada kekuatan-kekuatan ketidaksadaran.
Kepribadian yang sehat menurut humanistik, perilaku yang mengarah pada aktualisasi diri:
1. Menjalani hidup seperti seorang anak, dengan penyerapan dan konsentrasi sepenuhnya.
2. Mencoba hal-hal baru ketimbang bertahan pada cara-cara yang aman dan tidak berbahaya.
3. Lebih memperhatikan perasaan diri dalam mengevaluasi pengalaman ketimbang suara tradisi, otoritas, atau mayoritas.
4. Jujur ; menghindari kepura-puraan dalam “bersandiwara”.
5. Siap menjadi orang yang tidak popular bila mempunyai pandangan sebagian besar orang.
6. Memikul tanggung jawab.
7. Bekerja keras untuk apa saja yang ingin dilakukan.
8. Mencoba mengidentifikasi pertahanan diri dan memiliki keberanian untuk menghentikannya.
A. Teori Kepribadian Sehat Menurut Allport
Menurut Allport, individu-individu yang sehat dikatakan mempunyai fungsi yang baik pada tingkat rasional dan sadar. Kepribadian yang matang tidak dikontrol oleh trauma-trauma dan konflik-konflik masa kanak-kanak. Dimana orang-orang yang neurotis terikat dan terjalin erat pada pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak, berbeda dengan orang-orang yang sehat yang bebas dari paksaan-paksaan masa lampau. Pandangan orang sehat adalah ke depan, kepada peristiwa-peristiwa kontemporer dan peristiwa-peristiwa yang akan datang, dan tidak mundur kembali kepada peristiwa-peristiwa masa kanak-kanak.
Orang yang matang dan sehat juga akan terus menerus membutuhkan motif-motif kekuatan dan daya hidup yang cukup untuk menghabiskan energi-energinya. Pada tahap perkembangan manapun, setiap individu harus menemukan minat-minat dan impian-impian baru. Energi tersebut harus diarahkan pada setiap tahap agar mencapai suatu kepribadian yang sehat.
Dorongan yang bersifat konstruktif adalah sangat penting bagi orang-orang yang sehat secara psikologis. Orang-orang yang demikian mengejar secara aktif tujuan-tujuan, harapan-harapan,dan impian-impian, dan kehidupan mereka dibimbing oleh suatu perasaan akan maksud, dedikasi, dan komitmen. Pengejaran terhadap suatu tujuan tidak pernah berakhir; apabila suatu tujuan harus dibuang, maka suatu motif yang baru harus cepat dibentuk.
Orang yang sehat melihat ke masa depan dan hidup dalam masa depan.
Tujuh kriteria kematangan ini merupakan pandangan-pandangan Allport tentang sifat-sifat khusus dari kepribadian sehat.
1. Perluasan Perasaan Diri
2. Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang-orang Lain
3. Keamanan Emosional
4. Persepsi Realistis
5. Keterampilan-keterampilan dan Tugas-tugas
6. Pemahaman Diri
7. Filsafat Hidup yang Mempersatukan
B. Teori Kepribadian Sehat Menurut Rogers
Pendapat rogers: memahami dan menjelaskan teori kepribadian sehat menurut rogers, yang meliputi:
1) Perkembangan kepribadian atau “self” Menurut Rogers, pribadi yang sehat muncul dari aktualisasi diri seseorang dalam kehidupannya. Pengalaman - pengalaman yang telah terjadi memotivasi diri untuk menjadi pribadi yang lebih sehat dari sebelumnya. Perkembangan aktualisasis diri berubah sejalan dengan semakin bertambahnya umur sebagai akibat dari perkembangan biologik dan belajar. Konsep self menggambarkan konsepsi mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri yang dianggapnya menjadi bagian dari dirinya.
2) Peranan positive regard dalam pembentukan kepribadian individu Kebutuhan tersebut disebut “need for positive regard” Kebutuhan tersebut dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Conditional positive regard (bersyarat),
2. Unconditional positive regard (tak bersyarat).
Contohnya, seorang atlet cilik yang ingin selalu diperhatikan oleh orangtuanya dan pelatihnya dan selalu ingin dipuji akan prestasinya yang selama ini ia gapai. Ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhnya Pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami pengharagaan positif tak bersyarat. Karena ini penting, dihargai, diterima, disayangi, dicintai sebagai seseorang yang berarti tentu akan menerima dengan penuh kepercayaan
C. Hirearki Kebutuhan Maslow
1) Kebutuhan Dasar 1 : Kebutuhan Fisiologis
Umumnya kebutuhan fisiologis bersifat neostatik (usaha menjaga keseimbangan unsur-unsur fisik) seperti makan, minum, gula, garam, protein, serta kebutuhan istirahat dan seks.Kebutuhan fisiologis ini sangat kuat, dalam keadaan absolut (kelaparan dan kehausan) semua kebutuhan lain ditinggalkan danorang mencurahkan semua kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan ini.
2) Kebutuhan Dasar 2 : Kebutuhan Keamanan (Safety)
Sesudah kebutuhan keamanan terpuaskan secukupnya, muncul kebutuhan keamanan, stabilitas, proteksi, struktur hukum, keteraturan, batas, kebebasan dari rasa takut dan cemas. Kebutuhan fisiologis dan keamanan pada dasarnya adalah kebutuhan mempertahankan kehidupan. Kebutuhan fisiologis adalah pertahanan hidup jangka pendek, sedang keamanan adalah pertahanan hidup jangka panjang.
3) Kebutuhan Dasar 3 : Kebutuhan Dimiliki dan Cinta (Belonging and Love)
Sesudah kebutuhan fisiologis dari keamanan relatif terpuaskan, kebutuhan dimiliki atau menjadi bagian dari kelompok sosial dan cinta menjadi tujuan yang dominan. Orang sangat peka dengan kesendirian, pengasingan, ditolak lingkungan, dan kehilangan sahabat atau kehilangan cinta. Kebutuhan dimiliki ini terus penting sepanjang hidup. Ada dua jenis cinta (dewasa) yakni Deficiency atau D-Love dan Being atau B-love. Kebutuhan cinta karena kekurangan, itulah DLove; orang yang mencintai sesuatu yang tidak dimilikinya, seperti harga diri, seks, atau seseorang yang membuat dirinya menjadi tidak sendirian. Misalnya : hubungan pacaran, hidup bersama atau perkawinan yang membuat orang terpuaskan kenyamanan dan keamanannya. D-love adalah cinta yang mementingkan diri sendiri, yang memperoleh daripada memberi. B-Love didasarkan pada penilaian mengenai orang lain apa adanya, tanpa keinginan mengubah atau memanfaatkan orang itu. Cinta yang tidak berniat memiliki, tidak mempengaruhi, dan terutama bertujuan memberi orang lain gambaran positif, penerimaan diri dan perasaan dicintai, yang membuka kesempatan orang itu untuk berkembang.
4) Kebutuhan Dasar 4 : Kebutuhan Harga Diri (Self Esteem)
Ketika kebutuhan dimiliki dan mencintai sudah relatif terpuaskan, kekuatan motivasinya melemah, diganti motivasi harga diri. Ada dua jenis harga diri :
1. Menghargai diri sendiri (self respect) : kebutuhan kekuatan, penguasaan, kompetensi, prestasi, kepercayaan diri, kemandirian, dan kebebasan.
2. Mendapat penghargaan dari orang lain (respect from other) : kebutuhan prestise, penghargaan dari orang lain, status,ketenaran, dominasi, menjadi orang penting, kehormatan,
diterima dan apresiasi. Orang membutuhkan pengetahuan bahwa dirinya dikenal dengan baik dan dinilai dengan baik oleh orang lain.
5) Kebutuhan Dasar 5 : Kebutuhan Aktualisasi Diri
Akhirnya sesudah semua kebutuhan dasar terpenuhi, muncullah kebutuhan meta atau kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan menjadi sesuatu yang orang itu mampu mewujudkannya secara maksimal seluruh bakat –kemampuann potensinya. Aktualisasi diri adalah keinginan untuk memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri (Self fullfilment), untuk menyadari semua potensi dirinya, untuk menjadi apa saja yang dia dapat melakukannya, dan untuk menjadi kreatif dan bebas mencapai puncak prestasi potensinya.Manusia yang dapat mencapai tingkat aktualisasi diri ini menjadi manusia yang utuh, memperoleh kepuasan dari kebutuhan kebutuhan yang orang lain bahkan tidak menyadari ada kebutuhan semacam itu.
G. Ciri-ciri kepribadian sehat Erich Fromm
Erich Fromm lahir di Frankfurt, Jerman pada tanggal 23 Maret 1900.Terakhir, Fromm tinggal di Swiss dan meninggal di Muralto, Swiss pada tanggal 18 Maret 1980.
Berikut ini kita akan mengulas lebih dalam mengenai teori-teori Fromm. Fromm mengemukakan lima kebutuhan yang berasal dari dikotomi kebebasan dan keamanan:
1. Need For Relatedness
Manusia yang menyadari hilangnya ikatan utama dengan alam dan ikatan satu sama lain menjadikan manusia menemukan keserasian baru yang lebih manusiawi sebagai ganti pramanusiawi yang sudah hilang dan tidak bisa diperoleh kembali. Sebagai akibatnya, manusia harus mencari ikatan-ikatan baru dengan orang lain dan menemukan suatu perasaan hubungan dengan mereka untuk menggantikan ikatan-ikatan yang hilang dengan alam. Menurut Fromm, pemuasan kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain sangat penting untuk kesehatan psikologis.
2. Need for Identity
Manusia sebagai individu yang unik membutuhkan perasaan identitas. Masing –masing individu memiliki tingkat kesadaran diri dan pengetahuan tentang kemampuannya. Cara yang sehat untuk memuaskan kebutuhan identitas yaitu dengan individualitas, suatu proses di mana seseorang mencapai perasaan tertentu tentang identitas diri. Orang yang perasaan individualitasnya berkembang dengan baik akan dapat mengontrol kehidupannya sendiri.
3. Need for Trancendence
Menjadi pencipta (transcendency): Karena individu menyadari dirinya sendiri dari lingkungannya, mereka kemudian mengenali betapa kuat dan menakutkan alam semesta itu, yang membuatnya meras tak berdaya. Orang ingin mengatasi perasaan takut dan ketidakpastian menghadapi kemarahan dan ketakmenentuan semesta. Orang membutuhkan peningkatan diri, berjuang untuk mengatasi sifat fasif dikuasai alam menjadi aktif, bertujuan dan bebas, berubah dari makhluk ciptaan menjadi pencipta. Seperti menjadi keterhubungan, transendensi bisa positif (menciptakan sesuatu) atau negatif (menghancurkan sesuatu).
4. Need for Rootedness
Menurut Fromm, cara yang yang positif adalah dengan membangun perasaaan persaudaraan dengan sesama umat manusia, yaitu dalam masyarakat.
5. frame of Orientation and Devotion
Pencarian perasaan diri yang unik adalah suatu pencarian atau konteks di mana seseorang menginterpretasikan semua gejala dunia. Dasar ideal krangka orientasi adalah pikiran, yaitu sarana yang digunakan seseorang untuk mengembangkan gambaran realistis dan objektif tentang dunia.
Ø Struktur Kepribadian Menurut Erich Fromm
Fromm menyebut kepribadian yang sehat adalah yang berorientasi produktif dan yang tidak sehat adalah yang berorientasi non produktif.
1. Orientasi Produktif
Tipe karakter yang mengutamakan kehidupan.Dalam pandangan Fromm, orang tipe ini mencintai kehidupan dan ingin membentuk atau mempengaruhi orang lain dengan cinta,dengan akal dan contoh. Aspek-aspek kepribadian yang sehat dengan orientasi produktif menurut fromm:
Cinta yang produktif : suatu hubungan manusia yang bebas dan sederajat dimana patner-patner dapat mempertahankan individualitas mereka. Mencintai berarti bersungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan mereka, serta membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka. Cinta yang produktif merupakan suatu kegiatan bukan suatu nafsu, tidak terbatas pada cinta erotis, tetapi mungkin cinta persaudaraan atau cinta keibuan.
Pikiran yang produktif : meliputi kecerdasan, pertimbangan dan objektifitas. Pikiran yang produktif berfokus pada seluruh gejala dengan mempelajarinya, bukan pada kepingan-kepingan dan potongan-potongan gejala yang terpisah. Menurut fromm semua penemuan dan wawasan yang hebat melibatkan pikiran objektif dimana para pemikir didorong oleh ketelitian, respek dan perhatian untuk menilai secara objektif seluruh permasalahan yang ada.
Kebahagiaan : suatu bagian integral dan hasil kehidupan yang berkenaan dengan orientasi produktif.kebahagiaan bukan semata-mata suatu perasaan atau keadaan yang menyenangkan, melainkan juga suatu kondisi yang meningkatkat seluruh organism menghasilkan perubahan gaya hidup, kesehatan fisik, dan pemenuhan potensi seseorang.
Suara Hati : sendi yang penting dalam menggerakkan manusia menurut orientasi produktif. Fromm membedakan suara hati dalam dua tipe, yaitu suara hati otoriter dan suara hati humanistis.
2. Orientasi non-Produktif
Fromm meembagi orientasi non produktif ke dalam lima tipe karakter manusia, yaitu:
Tipe Karakter Menerima(Receptive Character Type) dalam pandangan fromm,tipe karakter menerima adalah orang yang percaya sumber segala kepuasan terletak diluar diri mereka sendiri.Kebayakan karakter demikian periang dan bersahabat.
Tipe Karakter Eksploitatif(Exploitative Character type) Fromm percaya bahwa individu dengan tipe eksploitatif melakukan relasi yang tidak produktif terhadap sesame. Akibatnya, mereka mengeksploitasi orang lain untuk mencapai tujuannya.
Tipe karakter Penimbun(Hoarding Character Type) Tipe karakter ini memiliki kepercayaan kecil akan kebaikan di dunia luar.
Tipe Karakter Nekrophilia (Necrophilious Character Type) Mereka adalah tipe orang yang tertarik dan berpenampilan pada segala bentuk kematian. Mereka senang berbicara soal penyiksaan, kematian dan penguburan. Lebih jauh mereka sangat terikat dengan kekuatan dan kekuasaan.
Tipe Karakter Pasar (Marketing Character Type) Fromm mengatakan bahwa orientasi ini hanya berkembang pada masyarakat industri.
4. Erich Fromm (Ciri-Ciri Kepribadian yang Sehat)
Dorongan kepribadian yang sehat:
Fromm mengemukakan lima kebutuhan yang berasal dari dikotomi kebebasan dan keamanan
a. Hubungan
Ada beberapa cara menemukan hubungan yaitu destruktif (tidak sehat) dan konstruktif (sehat). Sedangkan cara yang sehat untuk berhubungan dengan dunia ialah melalui cinta. Cinta memuaskan kebutuhan akan keamanan dan juga menimbulkan suatu perasaan integritas dan individualitas.
b. Transendensi
Merupakan kebutuhan manusia untuk mengatasi atau melebih-lebihi peranan-peranan pasif sebagai ciptaan. Maksudnya yaitu dengan kematian, ketidakberdayaan, dan masih banyak hal lainnya yang menjadi batasan manusia. Manusia didorong untuk menjadi lebih berkembang dan dalam keadaan tercipta menjadi pencipta, pembentuk yang aktif dari kehidupannya sendiri.
c. Berakar
Berakar disini adalah maksudnya yaitu ikatan. Pada dasarnya manusia diciptakan untuk menjalin ikatan-ikatan yang kuat dalam tali persaudaraan.
d. Perasaan Identitas
Setiap individu membutuhkan suatu perasaan identitas sebagai individu yang unik, suatu identitas yang menempatkannya terpisah dari orang lain dalam hal perasaannya tentang dia, siapa, dan apa.
e. Kerangka Orientasi
Bertalian dengan pencarian suatu perasaan diri yang unik ialah suatu pencarian frame of reference ata
DAFTAR PUSTAKA
Basuki, Heru. (2008) . Psikologi Umum. Jakarta: Universi.
Freist, J & Freist, Gregory (1998), Theories of Personality, Amerika : Mc Graw Hill.
http://evaruspita.blogspot.co.id/2014/04/teori-kepribadian-sehat-menurut-allport.html. Diakses pada tanggal 31 Maret 2016.